Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2015

Masa Orientasi Siswa

Dari Abi Sa’id Al-Khudri ra. telah berkata: Aku telah dengar Rasulullah saw bersabda: “Barang siapa diantaramu melihat kemungkaran hendaklah ia merubahnya dengan tangannya, jika ia tak sanggup maka dengan lidahnya dan jika tak sanggup maka dengan hatinya. Dan itu adalah selemah-lemahnya iman.” (HR. Muslim)             Hari yang indah bagi si kembar Lili dan Lala. Bagaimana tidak? Ini merupakan hari pertama mereka pada masa SMA. Rasa senang sudah pasti menghampiri. Sebelum mengikuti kegiatan belajar, biasanya  akan diadakan yanng namanya MOS. Semacam masa perkenalan. Begitu juga dengan  si kembar. “Li, ayo cepat. Entar kita ketinggalan loh,” kata Lala dengan tidak sabar. “Iya, bentar. Ini lagi pasang atributnya.” Tangan Lili masih sibuk memakai perlengkapan MOS. Seperti memakai tali pinggang dari tali yang sudah terlilit minuman botol, topi kerucut, tas goni, dll.                  Sesampai di sekolah, mereka sudah terlambat. Gawat. Pasti akan kena hukum, batin mereka. Benar saj

Tanah Jawa

Hanya mereka yang berani gagal yang dapat meraih keberhasilan. (Robert F. Kennedy) “Tikaa....” Terdengar suara jeritan orang yang memanggil namaku. “Iya kak Rin, ada apa?” Tumben-tumbenan kak Rina memanggilku. Biasanya beliau ketika berjumpa acuh tak acuh. “Buat karya tulis yok dek?” “Apa? Karya tulis kak?” Ekspresi bingung terlihat. Jujur saja, aku tidak pernah membuat karya tulis. Menyentuhnya saja tidak pernah, konon untuk membuatnya. “Tapi, saya tidak pernah membuatnya kak. Entar kalah loh.” Aku coba agar beliau tidak jadi untuk mengajakku. “Bukan kamu yang buat. Kakak aja dek. Kamu urus administrasi. Cuma 50 ribu kok. Nanti kalau masuk, kita ke luar Sumatera loh. Oke ya.” Dia pun berlalu begitu saja. Seketika angan-anganku menjulang tinggi. Luar Sumatera? Berarti itu Tanah Jawa? Itu termasuk daerah impianku dari dulu. “50 ribu uang darimana?” Sebagai anak kos, uang sebanyak itu sudah lumayan banyak. “Yah, mau gimana lagi.” Aku pun segera ke atm terdekat untuk transf

Bunga Terakhir dan Si Penggemar Rahasia

Dengan melihatmu dari jauh bukankah itu juga dinamakan cinta?             Aku adalah seorang penyuka bunga. Perawat bunga tepatnya. Atau penanam bunga? Ah entahlah. Aku jadi bingung. Aku suka bunga. Iya. Kan sudah kubilang aku suka bunga. Aku suka bunga? Kenapa bunga lagi? Ada apa dengan bunga?             Ada banyak bunga disekitar rumah. Aku rawat bunga-bunga yang ada dengan penuh rasa. Rasa cinta tepatnya. Setiap hari aku siram, baik itu pagi dan sore hari. Bukan hanya itu, ketika bunga-bunga sudah mulai layu. Tidak peduli akan waktu, akan aku siram agar tidak jadi layu.             Tidakkah kau tanyakan mengapa aku suka bunga? Tidakkah kau ingin tau? Aku suka bunga karena kau juga suka. Aku selalu melihatmu dari jauh begitu riangnya bermain-main di kumpulan bunga. Karena itulah, aku juga suka. Aku juga ingin merasakannya. Bukan berarti aku iri. Hanya ingin melatih diri agar bisa menambah kebahagiaanmu kelak.             Kau tau bunga yang setiap hari menghampiri rumahmu? I